Bagi kebanyakan orang, Kejawen hanya dianggap sebagai
kebudayaan, sehingga pada akhirnya pun pengurusan Kejawen dimasukan kepada
Departemen Kebudayaan.
Hal ini memang merupakan pembusukan yang terstruktur terhadap
"Agami
Jawi" itu sendiri.
Agama Jawi merupakan Agama yang bertumpu pada Olah Roso, atau
dengan kata lain, bertumpu pada pengolahan "Bathin".
Banyak pembodohan yang dilakukan oleh Agama-agama Pendatang,
karena mereka sangat berkepentingan bagi perluasan agama mereka sendiri, yang
pada akhirnya mereka pun memiliki kepentingan bagi perluasan secara Ekonomi.
Istilah Batin dan Kebatinan adalah dua hal yang sangat berbeda.
Tetapi dengan kepintaran Agama Pendatang memelintir itu semua, membuat nasib
Kejawen seperti sekarang ini.
Olah Batin itu memiliki ruang yang luas; ada yang untuk
mengenali diri sendiri yakni Olah Roso, sementara ada juga yang untuk
pengobatan seperti Reiki misalnya.
Reiki
saja yang jelas-jelas bukan sebuah Agama, saya pernah menanyakan kepada
beberapa anggota dari komunitas mereka. Apakah Reiki itu
adalah Kebatinan? Mereka dengan tegas menyatakan Olah Batin bukanlah Kebatinan,
seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang dari Agama Import.