Mengapa Kedjawen tidak perlu guru? Hal ini karena di satu sisi Empat Sila Utama Pola Hubungan
bisa didapat dari Olah Roso, di sisi lain pola hubungan manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa adalah pola hubungan yang unik. Sehingga tidak ada
guru yang lebih paham dari diri kita sendiri, dalam konteks hubungan
diri kita sendiri dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Alasan lain, Guru Agama cenderung membodohi muridnya demi keuntungan dirinya sendiri.
Alasan lain, Guru Agama cenderung membodohi muridnya demi keuntungan dirinya sendiri.
Di negara berkembang, Guru Agama menjadi profesi untuk cari makan. Jadi, Kedjawen adalah hal yang mengancam bagi mereka yang mencari makan dari mengakali silabus pengajaran agama menjadi semakin panjang.
Dari penelitian kecil saya, selama saya berkunjung ke berbagai negara-negara maju di seluruh dunia. Di sana tidak ada yang namanya Guru Agama, karena agama adalah hal yang sangat pribadi, atau yang saya selalu sebut sebagai Hubungan Manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa adalah Hubungan Yang Unik
Mengapa Kedjawen tidak mempunyai Rasul? Dalam pemahaman Kedjawen, kita
semua ini UtusanNya, jadi kita tidak memerlukan Rasul atau perantara
untuk dapat berinteraksi dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Inti dari Kejawen adalah Manunggaling Kawulo Gusti, Karena dengan Manunggaling Kawulo Gusti, kita mengerti arti kebenaran yang sesungguhnya dan seutuhnya.
Inti dari Kejawen adalah Manunggaling Kawulo Gusti, Karena dengan Manunggaling Kawulo Gusti, kita mengerti arti kebenaran yang sesungguhnya dan seutuhnya.
Seorang Kejawen memiliki hubungan yang khusus kepada sang Pencipta,
tidak perlu memakai perantara untuk mencapainya.
Oleh karenanya, untuk menjadi seorang Kejawen Sejati kita memerlukan usaha yang ekstra untuk memahaminya, melalui Olah Roso. Tetapi, ketika kita sudah mendapatkan pola interaksi yang sakral tersebut, semuanya akan lebih mudah, dibanding dengan ritual semua agama yang ada di dunia ini.
Oleh karenanya, untuk menjadi seorang Kejawen Sejati kita memerlukan usaha yang ekstra untuk memahaminya, melalui Olah Roso. Tetapi, ketika kita sudah mendapatkan pola interaksi yang sakral tersebut, semuanya akan lebih mudah, dibanding dengan ritual semua agama yang ada di dunia ini.